1. PILIHLAH KESEDERHANAAN BUKAN
KOMPLEKSITAS
Banyak orang percaya bahwa berinvestasi di pasar modal
itu rumit, misterius dan penuh resiko, sehingga hanya mereka yang
berpengetahuan dan berpendidika tinggilah yang mampu melakukannya. Seringkali
mereka jadi tergantung pada rumus-rumus matematika rumit, program computer yang
canggih, grafik dan analisa teknikal yang sulit. Warren Buffet telah
menunjukkan bahwa semua hal itu hanyalah mitos.
Prinsipnya dalam memilih suatu saham amat sederhana,
yaitu pilihlah saham dari perusahaan yang bisnisnya solid, mudah dipahami,
telah bertahan lama dan terbukti menguntungkan. Ia tidak pernah berinvestasi
pada bisnis yang tidak ia pahami. Misalnya perusahaan dotcom atau hitech, akan
dihindarinya. Prinsipnya adalah cari perusahaan yang bagus fundamentalnya,
dikelola oleh tim yang solid dan jujur, serta harga sahamnya dibawah harga
seharusnya.
2. PUTUSKAN SENDIRI INVESTASI ANDA
Waren yakin bahwa tiap orang bisa sukses berinvestasi
tanpa bantuan pialang, pakar pasar modal dsb. Alasannya, investor atau pakar
professional ingin menumbuhkan anggapan bahwa berinvestasi di pasar modal
terlalu rumit bagi kebanyakan orang, karena ini berarti bagus bagi bisnis
mereka. Berapa banyak kita dengar bawa seseorang yang mempercayakan uang
pensiun atau tabungannya yang menyusut banyak gara-gara dipercayakan kepada
pialang atau manajer investasi yang bertransaksi sebanyak banyaknya pada saham
yang salah untuk mengejar komisi ?
Cuma diperlukan sedikit pengetahuan akuntansi dan
pasar keuangan untuk bisa menemukan saham yang dalam istilah Buffett ”mencari
selembar uang Dollar yang dijual seharga 40 sen“. Hal ini berarti tiap
orang perlu fokus pada investasi nilai, tanpa harus tergantung pada orang lain.
Mulailah dengan banyak membaca jurnal dan laporan keuangan dalam majalah atua
surat kabar.
3. PERTAHANKAN TEMPERAMEN YANG TEPAT
Apa yang akan Anda lakukan ketika perusahaan yang
saamnya Anda pegang sedang dalam masa yang buruk ? Akibat perubahan peraturan
pemerintah misalnya. Coba lihat saham TLKM atau ISAT yang dapat mewakili
situasi ini. Dikoran-koran tertulis rekomendasi “jual” atau hindari dulu saham
ini. Reaksi dan respon Anda terhadap perkembangan-perkembangan ini memainkan
peranan yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan investasi Anda. Investor
yang bijak akan tetap tenang dalam menghadapi peristiwa-peristiwa negative.
Buffett sama sekali tidak menjual sama Washington Post yang di miliki, ketika
masa resesi Amerika tahun 1960, melewati masa perang, sampai akhirnya sekarang
saham Wasington Post telah naik harga beribu-ribu persen dari harga semula.
Sarannya di sini adalah beli dan pertahankan saham–saham dari perusahaan yang
hebat, dan pertahankanlah bertahun-tahun. Tutup mata telinga dari berita, rumor
dan analisa negative tentang saham ini.
4. BERSABARLAH
Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk
10 menit ke depan. Saran Buffett, jika Anda tidak siap memegang suatu saham
untuk satu decade, lebih baik jangan pernah membeli saham tersebut.
Bayangkanlah seolah-olah Anda membeli saham, dan keesokan harinya bursa akan
tutup selama lima tahun. Perlu diingat bahwa beberapa pasar benar-benar
bermusuhan dengan orang yang suka keluar masuk, dan cukup ramah terhadap mereka
yang membeli dan mempertahankan. Hal ini dikarenakan keluar masuk, selain akan
meningkatkan biaya transaksi seperti broker fee dan VAT, juga mereka seringkali
kehilangan moment ketika harga saham naik secara besar-besaran, akibat “peluru”
nya “ “nyangkut” karena sudah keburu dibelikan saham lain dan nilainya makin
lama makin kecil karena kebanyakan Cut Loss.
5. BELILAH BISNIS, BUKAN SAHAM
Menurut Buffett, salah satu faktor penting dalam
sukses berinvestasi adala mengigatkan diri Anda bahwa Anda sedang membeli
sebagian andil dari bisnis yang benar-benar ada. Lembaran saham itu sendiri
sebenarnya tidak ada artinya. Sebab saham hanyalah representasi dari
perusahaan. Yang hasrus Anda pikirkan ketika terjun membeli saham sebuah
perusahaan bukanlahgrafik analisa teknikal, berita Bloomberg atau table dan
grafik di Wall Street. Yang Anda harus pikirkan adalah “nilai” dan knerja di balik sebuah bisnis. Buffett
selalu mempertimbangkan 4 hal sebelum memutuskan untuk membeli saham, yaitu :
- Bisnis yang dia dapat mengerti
- Perusahaan dengan prospek
jangka panjang yang menguntungkan
- Manajemen yang jujur dan
kompeten
- Harga (saham) nya sangat
menarik
Dapat disimplkan disini bahwa: Membeli saham adalah
bagian dari bisnis. Karena itu jangan membeli saham karena pergerakan harganya,
dan lakukan analisa fundamental sebelum membeli saham apapun.
6. CARILAH PERUSAHAAN YANG MENONJOL
DIANTARA INDUSTRI
Waren selalu ingin mencari dan membeli bisnis yang
langgeng, yang mendominasi pasarnya, sehingga lebih menjamin kesuksesannya,
dimana produk tersebut ; diperlukan orang banyak, tidak membutuhkan modal yang
berlebihan, tidak banyak barang pengganti yang sejenis dan tidak banyak
terpengaruh oleh regulasi harga. Namun tentu saja semua itu dieksekusi sambil
menunggu sampai harga saham perusahaan tersebut dianggap wajar. Disarankan agar
Anda membuat daftar saham-saham yang Anda incar, lalu lakukan monitoring
harganya sesering mungkin, sampai harganya mencapai harga yang Anda anggap
bagus dan wajar, lalu….hap..!!! Sang serigalapun mendapat mangsa empuk.
7. BELI PERUSAHAAN BERTEKNOLOGI RENDAH,
BUKAN BERTEKNOLOGI TINGGI
Waren amat menjauhi saham-saham perusahaan
berteknologi tinggi dan saham perusahaan internet, karena perubahan teknologi
yang makin cepat membuat perusahaan sejenis ini mudah tertinggal zaman dan
tertinggal pesaing yang mengakibatkan ambruknya bisnis. Ia lebih memilih saham
dari perusahaan bata, perusahaan cat, karpet dan perusahaan mebel yang memiliki
bisnis yang mudah dimengerti dan arus kas yang mudah diprediksi. Perusahaan
semacam itu bisa bertahan sampai 100 tahun lagi, karena menghasilkan produk
yang bisa dikatakan tidak mudah ketinggalan zaman. Kejatuhan banyak perusahaan
dotcom seperti Etoys.com, Pets.com, RX.Com, World.com dsb memperkuat alibi
Waren. Bagaimana menurut Anda dengan Microsoft , Yahoo dan Google? Nasehat
Buffett; jangan tergoda dengan transaksi yang menawarkan kekayaan secara cepat,
yang melibatkan perusahaan yang relative rumit (misalnya perusahaan
berteknologi tinggi), perusahaan semacam ini sulit diprediksi dalam jangka
panjang. Hindarilah bisnis dalam industri yang terus berubah, dan
bernvestasilah pada bisnis-bisnis generasi “perekonomian lama”. Dan terakhir,
ingatlah bahwa perlu waktu puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar.
8.
KONSENTRASIKAN INVESTASI SAHAM ANDA
Hampir semua ahli menyarankan untuk melakukan diversifikasi,
yaitu memiliki banyak aham dari banyak perusahaan agar jika saham tertentu
jatuh, tidak akan menghancurkan seluruh potofolio yang Anda miliki, namun
Buffett berpendapat lain. Jika Anda telah menemukan saham yang tepat, mengapa
harus membeli sedikit ? Begitu katanya. Beli 5 sampai 10 saham yang bagus
dengan harga yang bagus, dan belilah sebanyak Anda mampu. Disini ia memberi
contoh ketika membeli $144 juta untuk saham Petro China- perusahaan minyak
China. Tanpa diduga, sekarang sahamnya bernilai $1,2 milyar. Menurutnya,
seseorang cukup menginvestasikan seluruh hartanya pada 3 perusahaan yang baik
(dengan harga beli yang baik tentunya), secara jangka panjang, maka bisa
dipastikan ia bakal kaya raya. Ini juga diontohkan Buffett dengan memiliki
474.998 lembarsaham satu perusahaan, Berhshire Hathaway yang dipegangnya selama
puluhan tahun. Sekarang harga perlembar saham tadi adalah $138.000 PER LEMBAR. Silahkan hitung sendiri
berapa hartanya dari saham 1 perusahaan saja. Itulah kenapa waren Buffett
sekarang menjadi orang terkaya no. 3 sejagat.
9.
TERAPKAN KETIDAKAKTIFAN BUKAN HYPERAKTIVITAS
Energi yang dikeluarkan bursa saham betul-betul luar
biasa. Di IHSG, 3 – 7 triliun Rupiah berputar setiap hari. Apalagi dalam
keadaan extreme bullish atau bearish. Dimana suasana yang hangar binger ini
amat menulari para pemain saham. Banyak dari lembaga keuangan dan reksadana
yang betindak tanpa control, mengubah portofolio mereka setiap hari. Jika para
Manager Investasi yang notabene melek dunia saham dan paham berbagai analisa
fundamental an teknikal saja bisa ikut tertular virus trading saham, apalagi
kita yang awam? Buffett menyatakan, “ketidakaktifan adalah perilaku yang
cerdas”. Sebab, menurutnya, investor sejati dapat menghasilkan uang, walaupun
ia sedang tidur. Hal ini dibuktikannya dengan tetap memegang saham Coca Cola
sejak tahun 1994, American Express sejak tahun 1998, dan Washingto Post sejak
tahun 1973, TANPA DITRADINGKAN LAGI. Benar-benar suatu pola yang tdak disukai
para trader. Ia mempunyai alasan bahwa trading terlalu sering bisa merugikan
akibat sulitnya mengontrol diri, juga timbulnya biaya-biaya trading yang tidak
kita sadari, seperti fee beli, fee jual, pajak, dsb..dsb, yang ujung-ujungnya
mengurangi keuntungan kita.
10.
JANGAN MELIHAT TICKER
Saya pribadi selalu melakukan “sarapan“ dengan
memantau harga terakhir bursa–bursa regional, sebelum jam bursa mulai. Ketika
jam perdagangan dimulai, tiap 5 – 10 menit, pasti mata melihat ke computer
memantau pergerakan harga saham andalan saya. Apakah hal ini juga dilakukan
oleh Waren selaku investor kelas paus? Jawabnya adalah TIDAK. Jadi bagaimana
cara dia memantau pergerakan harga sahamnya? IA TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA.
Komputernya lebih banyak digunakan untuk main Bridge daripada memantau harga
saham.
Menurutnya, kita tidak perlu menggubris pegerakan
harga saham untuk jangka pendek jika kita telah memilih perusahaan yang tepat.
Jika kita telah memiliki saham dalam bisnis yang hebat, jangka pendek tidak
terlalu penting. Bagaimana seandainya harga sahamnya yang tidak pernah
dipantau, tiba-tiba terjun bebas akibat bursa crash diterjang badai resesi?
Gampang. Itulah saat yang tepat untuk nambah lagi porsi sahamnya, karena
harganya jadi lebih murah. Menurutnya, daripada waktu Anda dihabiskan
memelototi pergerakan harga saham yang bikin jantung ber”aerobic“, lebih
baikfokus memantau kinerja bisnis erusahaan tersebut, yang meliputi manajemen,
arus kas, pendapatan dll. Warren Buffett tidak pernah tahu berapa harga jual
saham Berkshire Hathaway perusahaannya sekarang atau berapa harga jualnya
besok. Ia hanya peduli pada harga jual satu decade kedepan yang akan
menggambarkan nilai sejati perusahaannya.
11.
LIHATLAH PENURUNAN HARGA SEBAGAI PELUANG MEMBELI
Tahukah Anda bahwa keadaan resesi seperti sekarang ini
di Amerika juga pernah terjadi di masa lalu, yaitu tahun 2004, dimana Dow Jones
jatuh hamper 150 point. Waktu itu laporan mengenai lapangan kerja, amat
mengecewakan, harga minyak dunia terus membumbung, sehingga yang tejadi adalah,
investor berlomba mengobral sahamnya. Justru saat inilah Buffett melhat peluang
untuk membeli saham-saham perusahaan bagus dengan harga murah. Ingat, walaupun
fundamental saham tersebut bagus, namun energi bullish atau bearish itu sangat
menular, sehingga tanpa mengerti keadan sesungguhnya, tiap orang panic dan
berlomba jualan saham. Saham Wahington Post, Geico dan Wells Fargo Bank adalah
contoh bagaimana si tua Buffet menyambar kesempatan itu. Pada tahun 1973, saham
Washington Post turun hingga $6 per lembar, Buffet menyambar kesempatan itu
dengan membenamkan uang senilai $10,6 juta (uang segini tahun 1973 bisa buat
beli 1 propinsi kali?). Sekarang, lebih dari 30 tahun kemudian, harganya telah
menjadi $900 perlembar, belum lagi kalau ada stock split, maka jumlah saham si
Buffett pasti berlipat ganda. Ingat kata Buffett, “Takutlah ketika orang lain
rakus, dan rakuslah ketika orang lain takut“.
12.
JANGAN MEMUKUL SETIAP LEMPARAN BOLA YANG DATANG
Menurut mereka yang mengklaim diri mereka ahli dalam
pasar saham, untuk menjadi investor yang sukses, berarti membuat banyak
keputusan dalam berinvestasi. Buffett tidak setuju dengan pendapat ini.
Katanya, walaupun hanya satu kali dalam setahun,membuat keputusan investasi yan
bagus itu sudah cukup. Ia menganalogikan seperti bermain baseball, dimana untuk
tiga kali kesempatan memukul bola, pukulah bola sekuat tenaga, jika memang
momentum dan arahnya tepat, yang dalam istilahnya disebut sweet spot.
Buffett hanya memandang setiap bola-bola yang terlempar, namun hanya memukul
pada bola yang menuju sweet spot. Sweet spot disini adalah bisnis
yang hebat dengan masa depan yang juga hebat, dijalankan oleh manajemen yang
kompeten, serta dijual dengan harga yang bagus. Dan untuk mendapatkan sweet
spot ini, buffet akan menunggu walaupun bertahun-tahun sebelum melakukan
investasi.Ketika ada saham yang masuk kriterianya, ia akan mengayunkan
pemukulnya, dan ia akan melakukannya dengan sekuat tenaga, ia investasikan
banyak uang disini, dan hasilnya…. Grand Slam!
Sekedar catatan, saya masih ingat pada tanggal 22
Januari 2008, dimana saham BUMI dijual obral dengan harga Rp. 4.200 per
lembarnya, UNTR Rp. 10.850 perlembar, sekarang, dalam waktu 1 bulan,coba Anda
cek harganya? Tadi itulah Sweet Spot.
13.
ABAIKAN YANG MAKRO; FOKUSLAH PADA YANG MIKRO
Menurut Buffet halhal besar dan trend trend yang besar
yang berada di luar bisnis tidaklah penting, namun hal-hal kecil yang terkait
dengan bisnislah yang berarti. Ada pameo yang menyaakan, jika Bang Ben
(maksudnya Ben Bernanke gubernur The Fed) “ batuk” maka bursa
saham di dunia pada demam. Demikian juga yang terjadi sekarang dimana ramai
diberitakan dan diulas bertubi-tubi mengenai perlambatan ekonomi dunia dan AS
yang menghadapi resesi.
Menurut Bufet, pendekatan konvensional pada permainan
saham, memang mengandalkan peristiwa-peristiwa makro. Hal-hal seperti tingkat
pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan peristiwa–peristiwa politik
tampak sangat penting bagi para investor.
Untuk berinvestasi seperti Buffet, Anda harus
mengabaikan peristiwa-peristiwa makro dan focus pada perusahan yang sahamnya
anda pilih. Di sini, Mang Buffett justru menganjurkan kita untuk memakai
kacamata kuda. Tidak mungkin setelah bersusah payah menganalisa sebuah
perusahaan dan menunggu harga yang tepat untuk kemudian membeli sahamnya, lalu
kita mengubah kebiakan kita gara-gara terdengar bisikan atau taksiran mengenai
perekonomian. Memang kalau saya perhatikan, isyu-isyu mengenai peristiwa makro
memang mempengaruhi harga saham secara jangka pendek, namun jika fundamental
bisnis nya memang bagus, biasanya harga saham itu langsung bangkit dan terus
naik. Ingat, peristiwa resesi Indonesia tahun 1997,
1998, Bom Bali, Bom Marriot, Indonesia turun peringkat untuk dunia
investasi? Memang mempengaruhi saham ASII, TLKM dll untuk jangka pendek, namun
coba lihat sekarang… harga sahamnya masih terbang ke langit biru.
14.
PERHATIKAN BAIK-BAIK MANAJEMENNYA
Salah satu hal yan selalu menjadi focus perhatian
Buffett adalah,” Siapa yang memegang kendali disini?“ Beberapa factor kunci
yang perlu dicermati ketika melakukan penilaian adalah :
·
Apakah tim
manajemen selalu bekerja untuk pemegang saham? Atau memperaya diri sendiri
dengan biaya perusahan. Misalnya dengan gaji yang berlebih, atau bonus
fasilitas mewah lainnya.
·
Apakah
manajemen hemat, atau kelebihan beban karena boros?
·
Apakah
manajemen berdedikasi meningkatkan nilai pemegang saham?
·
Apakah manajemen
melakukan pembelian kembali saham (buy back) untuk kepentingan para pemegang
saham (lihat BBCA dan Kalbe), juga menghindari penerbitan saham baru yang akan
mengurangi porsi kepemilikan pemegang saham
·
Apakah laporan
perusahaan jujur dan tidak mengandung kecurangan? Atau financial engineering.
·
Apakah
manajemen menggunakan system akuntansi yang jujur atau kelihatannya
menyembunyikan informasi yang benar?
Sekedar catatan banyak lho cara membuat laporan
keuangan terlihat mengkilap, sbb:
- Jual
asset yang kurang produktif menjelang tutup tahun sehingga otomatis laba
bertambah
- Menggeser
periode pencatatan biaya yang agak besar, jadi mundur atau dimajukan
- Untuk
IPO, laporan keuangan dibuat mengkilap. Untuk menghindari pajak, laporan
keuangan dibuat agak memble.
- Membesar-besarkan
laba bersih. Padahal diperoleh dari keuntungan selisih kurs, atau
keuntungan lain yang sifatnya temporer. Harusnya coba perhatikan juga laba
operasionalnya.
Juga perlu diperhatikan, menurut Buffet, investor
perlu mencurigai perusahaan yang membuat proyeksi–proyeksi jangka panjang yang
manis-manis seperti proyeksi pertumbuhan atau proyeksi laba. Pada saat seorang
eksekuti perusahaan mengklaim bahwa ia mengetahui masa depan perusahaan, itu
berarti pertanda buruk. Dan jika ia benar-benar mencapai angka tersebut, itu
benar-benar pertanda buruk. Sebab sangat dimungkinkan adanya manipulasi.
15.
SANG KAISAR TIDAK PAKAI BAJU DI BURSA SAHAM
Jujur saja, kalau pagi hari yang saya cari adalah
berita di Bloomberg, Reuters, dan tentu saja analisa teknikal dari brokerku. “Hari
ini diperkirakan IHSG menembus batas resistance 2.788, setelah sebelumnya
melakukan rebound dari batas suppoertnya di 2.674, secara indicator, Garis
signal pada MACD 10 telah menembus garis 20 MA yang diikuti dengan gambaran
candlestick Inverted Hammer pada beberapa saham pertambangan unggulan” Anda
paham kalimat di atas? kalau saya sih paham. Atau pernahkah mendengan kalimat
ini, “ Dapatkan system robot trading, yang akan melipatgandakan investasi Anda
di bursa saham, tidak diperlukan keterlibatan emosi manusia di sini. Return
yang didapat bisa 45% dalam setiap trading, dst…dst..
Menurut Buffet, “sang kaisar“ tidak mengenakan baju
apapun dibursa. Baik itu yang berupa volume, grafik, analisa teknikal dsb.
Bufett menekankan pada Nilai sebuah bisnis.
16.
BERPIKIRLAH SECARA INDEPENDEN
Berpikir secara independent adalah salah satu kekuatan
terbesar Buffett. Menurutnya “Anda benar atau salah bukan karena orang-orang
setuju atau tidak dengan pendapat Anda. Anda benar karena fakta-fakta dan
alasan yang Anda miliki adalah benar”.
Hal ini dicontohkan pada beberapa tahun lalu, saham-saham internet dan high tech berterbangan secara meteoric, bahkan mengalahkan saham-saham fortune 500 yang sudah lama berdiri. Tidak diragukan lagi, bahwa investor-investornya menikmati kenaikan laba yang luar biasa melalui saham saham yang mereka miliki. Pada saat yang sama, Berskshire Hathaway, perusahaan si Buffett menolak untuk membeli selembar sahampun dari perusahaan macam begini. Konsekwensinya, Buffett dicerca banyak orang dan dianggap begawan tolol. Fakta dan alas an Buffett jelas. Ia tidak memahami jalannya bisnis perusahaan internet. Karena itu ia menjauhinya. Hal ini terbukti ketika pada akhirnya index Nasdaq rontok sampai 75% akibat ambruknya saham-saham high tech ini, dan ratusan milliar Dollarpun menguap. Pelajaran yang bisa ditarik disini adalah Buffett mengandalkan fakta dan alasan dalam membuat keputusan investasi. Jadi jangan membuat kepetusan karena hal tersebut sedang popular atau karena takut berlawanan dengan arus. Inilah dasar-dasar Bandar menaklukan Anda dengan cara menggoreng saham.
Hal ini dicontohkan pada beberapa tahun lalu, saham-saham internet dan high tech berterbangan secara meteoric, bahkan mengalahkan saham-saham fortune 500 yang sudah lama berdiri. Tidak diragukan lagi, bahwa investor-investornya menikmati kenaikan laba yang luar biasa melalui saham saham yang mereka miliki. Pada saat yang sama, Berskshire Hathaway, perusahaan si Buffett menolak untuk membeli selembar sahampun dari perusahaan macam begini. Konsekwensinya, Buffett dicerca banyak orang dan dianggap begawan tolol. Fakta dan alas an Buffett jelas. Ia tidak memahami jalannya bisnis perusahaan internet. Karena itu ia menjauhinya. Hal ini terbukti ketika pada akhirnya index Nasdaq rontok sampai 75% akibat ambruknya saham-saham high tech ini, dan ratusan milliar Dollarpun menguap. Pelajaran yang bisa ditarik disini adalah Buffett mengandalkan fakta dan alasan dalam membuat keputusan investasi. Jadi jangan membuat kepetusan karena hal tersebut sedang popular atau karena takut berlawanan dengan arus. Inilah dasar-dasar Bandar menaklukan Anda dengan cara menggoreng saham.
17.
TETAPLAH BERADA PADA KOMPETENSI ANDA
Ketika harus memilih untuk berinvestasi di bisnis apa,
Waren Buffett dipandu oleh apa yang ia sebut “Lingkaran Kompetensi“, dimana
lingkaran kompetensinya hanya terdiri dari saham-saham industri, dimana ia
merasa nyaman untuk terlibat. Buffett tidak berinvestasi pada saham-saham high
teknologi. Mengapa? karena saham-saham tersebut berada diluar kompetensinya.
Menurutnya, “kembangkan sebuah wilayah keahlian,
beroperasilah pada wilayah itu, dan jangan
menyesali diri karena kehilangan pelang yang muncul di luar wilayah itu”. Sejak
tahun 1982, Buffet mencantumkan sebuah daftar “bisnis yang diinginkannya“,
seperti :
- Kapitalisasi
pasar yang besar
- Bisnis
yang menunjukkan kemampuan yang konsisten dalam menghasilkan pendapatan
- Bisnis
yang menghasilkan ROE yang baik, dengan Debt Equity Ratio yang rendah
- Bisnis
dengan manajemen yang kuat
- Bisnis
yang sederhana, bukan hitech
- Harga
saham yang bagus dan menarik
18.
ABAIKAN RAMALAN PASAR SAHAM
Kata om Buffett, ramalan jangka pedek mengenai harga
sebuah saham atau obligasi tidaklah berguna. Ramalan itu justru lebih memberi
Anda informasi mengenai peramalnya, dan bukan informasi masa
depannya.
Buffett lebih suka focus pada kinerja bisnis, dan
tidak terganggu oleh trend yang lebih besar yang dia yakini tidak mungki
diramalkan secara akurat.
Menurutnya, ramalan hanya mengaburkan penilaia
seseorang. Mengapa? Sebagian Karena ramalan tersebut menciptakan ilusi
ketepatan, karena kelihatannya didasarkan pada data.
Nasehat Bufett disini adalah :
- Hilangkan
keterlibatan ramalan apapun dalam keputusan investasi Anda
- Alihkan
waktu yang akan anda gnakan ntukmendengarkan ramalan dengan menganalisis
track record bisnis.
- Kembangkan
strategi investasi yang tidak tegantung pada seluruh pergerakan pasar.
- Semakin
bergejolak suatu pasar saham, semakin besar kemungkinan orang memanfaatkan
ramalan, tapi pada saat itu pulalah ramalan punya peluang paling kecil
untuk tepat .
19. PAHAMILAH MR.MARKET & MARGIN OF
SAFETY
Mr. Market adalah sesuatu yang banyak berperan dan
mendominasi dalam dunia saham. Ia merupakan masalah psikologis yang
mempengaruhi harga yang dia tentukan. Jika ia sedang happy, ia hanya melihat
hal-hal bagus saja dalam sebuah bisnis dan menetapkan harga yang tinggi pada
surat berharganya, sehingga ia merasa takut anda membeli sahamnya denga harga
terlalu murah. Disini ia menahan-nahan saham nya dan berharap harga harganya
terus naik (kalau tiba-tiba harga nya malah jatuh, maboklah ia…).
Sebaliknya jika ia sedang sedih, ia tidak melihat
apapun kecuali kesusahan dalam bisnisnya, dalam saat ini ia menetapkan harga
yang murah atas sahamnya dan berharap anda membelinya. (ini adalah makanan
empuk para Bandar yang sedang menjatuhkan harga).
Itulah Mr.Market, ia akan datang setiap hari bursa.
Karena itu menurut Buffet Ana harus tahu situasi Mr.Market pada saat itu, dan JANGAN
SEKALI-KALI SAMPAI BERADA DIBAWAH PENGARUHNYA. Kemuramannya dapat menular
kesemua orang dan kegembirannya dapat memabukkan. Inilah yang menyebabkan panic
selling dan pani buying. Setelah memahami Mr.Market, anda juga harus memasukkan
margin of safety dalam kerangka berpikir anda. Margin of Safety
adalah kondisi harga saham yang secara substansial lebih rendah dari nilai
bisnisnya. Anda tidak ingin harga sahamnya teralu dekat dengan nilai bisnis
sesungguhnya, harus cukup terdapat jarak antara keduanya, atau kita sebut margin
yang besar. dalam isitilah Buffet, bagaimana kita mencari selembar uang
Dolar seharga 40 sen di pasar saham. Situasi ini buka tidak pernah terjadi lho?
Ingat tgl 22 januari, dimana harga saham pada diobral. Saa menilai margin of
safety, gunakan konsep nilai intrinsic sebagai titik pangkal. Yaitu pengukuran
dengan nilai-nilai yang benar-benar valid, untuk menentukan nilai riil dari
sebuah harga saham.
20.
TAKUTLAH SAAT ORANG LAIN TAMAK, DAN TAMAKLAH SAAT ORANG LAIN TAKUT
Kata-kata ini adalah petuah paling termasyhur dari
Buffett. Ia sering memanfaatkan emosi yang mudah menular ini dengan bertindak
berlawanan dengan sentiment yang sedang berkembang.
Dengan strategi ini, ia menghasilkan banyak uang
ketika orang lain tidak sukses.
Pada awa 1970, terjadi peristiwa enurunan pasar yang
terkenal. Orang ramai-ramai menjual sahamnya karena takut, indek Dow Jones terjun bebas dibaah 700, Buffett
tentu saja bertindak lain. Ia melakukan investasi besar-besaran, dengan
memborong saham-saham bagus dengan harga murah.
Namun kita juga tahu, bagaimana Buffet menjadi sangat
penakut selama harga saham internet melonjak ketika orang-orang membelinya
dengan tamak. Namun ia tidak kehilangan uang sepeserpun ketika akhirnya harga
saham internet hancur yang menyebabkan kebangkrutan banyak orang.
Katanya, bersiaplah untuk betindak cepat ketika muncul
peluang. Pada saat ini, ia menyamakan dirinya; pria hyperseks di rumah
bordil ketika pada tahun 1971, indeks Dow Jones menembus batas terendah di 580.
21.
BACA, BACA LAGI DAN BERPIKIRLAH
Sama seperti saya (ehm…) , Warren Buffet kira-kira
setiap hari menghabiskan waktunya sekitar enam jam untuk membaca, satu dua jam
untuk menelepon dan sisanya ia gunakan untuk berpikir. ( kapan waktu untuk “itu”
ya…? ). Ia membaca Financial
Times, Wall
Street Journal, New York Times, PlayBoy…( husss…!!! ), majalah Fortune dsb yang
dibaca untuk mendapatkan pengetahuan umum. Namun ia menitikberatkan pada
beberapa perusahan yang terlintas dipikirannya. Dan ia akan mulai mencari info
selengkap-lengkapnya tentang perusahaan tersebut dan industri yang terkait
dengannya. Terutama, Laporan Keuangan. Ia selalu rutin membacanya. Jika ia
mengincar sutau perusahaan, maka ia juga akanmembeli beberapa saham pesaing
perusahan tersebut demi untuk mempelejari laporan keuangannya. Dengan membaca,
akan membekalinya dengan fakta dan gagasan yang menjadi bahan bakar pemikiran
independennya dalam berinvestasi.
22.
GUNAKAN SEGENAP TENAGA YANG ANDA MILIKI
Seberapa besar tenaga “mesin“ Anda? Dan seberapa efisien
Anda menjalankan mesin tersebut? Menurut Om Buffett, banyak diantara kita yang
sebenarnya memiliki kemampuan 400 tenaga kuda, namun hanya mengeluarkan 100
tenaga kuda saja. Dengan kata lain, banyak orang yang cerdas seringkali
membiarkan diri mereka teralih perhatiannya dari tugas yang sedang mereka
kerjakan dan bertindak dengan cara yang irrasional. Sarannya, untukmenjadi
manusia yang lebih baik, cobalah dimulai dengan menuliskan daftar kualitas dari
orang yang Anda kagumi, lalu buat juga daftar kualitas dari orang yang sama
sekali tidak anda kagumi. Lalu bandingkan keduanya, dan carilah pola tertentu
didalamnya. Lalu mlailah menadopsi an menerapkan kualitas-kualitas dari orang
yang anda kagumi tadi , diimplementasikan dalam kehidupan anda. Dimana, hal ini
apabila dilakukan terus menerus, akan dapat menjadi kebiasaan anda. Jika Anda
melakukan hal ini terus menerus, perilaku Anda akan berubah.
Kembangkanlah kebiasaan positif, dan buanglah
kebiasaan yang buruk. Berikut adalah beberapa pertanyan yang mungkin anda
sering tanyaka kepada diri sendiri, untuk meyakinkan bahwa anda tidak
memunculkan kebiasaan buruk dalam berinvestasi ;
·
Apakah anda
cukup melakukan pengamatan sebelu memutuskan membeli saham sebuah perusahaan?
·
Apakah anda
hanya memeriksa harga saham Anda secara periodik dan menghindari “ kebisingan
“ harian dari “orang-orang” yang biasanya ngomong doang?
·
Apakah Anda
selalu menghindari tips tips mengenai suatu saham, dari manapun asalnya?
·
Apakah anda
menghindari “Crowd “ dan membuat keputusan investasi sendiri?
·
Apakah Anda
menunjkkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan menumbuhkan nilai
intrinsiknya?
·
Apakah anda
menghindari berinvestasi pada perusahaan yang tidak anda pahami?
·
Apakah anda
beraksi ketika orang lain ketakutan dan menjual pada saat orang lain tamak?
·
Apakah anda
menerapkan aturan Mr. Marke dan Margin of Safety? Apakah anda kosisten membaca
berbagai macam majalah dan surat kabar?
Jika jawaban anda untuk Ya berjumlah minimal 7,
maka anda adalah pengikut Buffett yang sejati, dan anda berada dalam jalur yang
benar dalam berinvestasi. (jawaban “Ya “ saya Cuma ada 5 lho….)
23.
HINDARILAH KESALAHAN MAHAL YANG DIPERBUAT ORANG LAIN
Adalah sangat penting untuk beajar dari kesaahan orang
lain, agar anda tidak berbuat kesalahan yang sama. Seorang bapak calon
pensiunan di Depok, dengan dana pension sekitar Rp175 juta direkeningnya,
menghadiri sebuah seminar preview mengenai menghadapi pensiun dengan Financial
Freedom. Ia mendengarkan presentasi seorang pialang saham yang mendorong para
pensiunan untuk menerima tawaran pensiun dini dari perusahaan mereka dengan
cara mengalihkan seluruh tabungannya kepada perusahaan pialang tersebut, untuk
ditanamkan dalam portofolio yang dia rancang sendiri. Sang pialang lalu
memutarkan uang di Bapak Tua yang bermimpi jadi “Pasif Trader “ tersebut
kedalam saham-saham second liner, yang dicampur saham gorengan, agar terasa
sedap dan cepat berbuah. Ketika akhirnya nilai portofolionya jatuh hingga
tinggal mendekati Rp.45 juta, si Bapak Tua tidak punya pilihan lain selain
menunda pensiunnya dan kembali bekerja dikantornya semula, sambil membuang
mimpinya akan masa pensiun yang endah.
Contoh ini menunjukkan, banyak dari para pensiunan ini
yang tidk tahu menahu tentang pasar saham dan tidak mampumengelola uang mereka
sendiri. Lebih baik serahkan saja sama “ahlinya“, begitu pikirnya.
Terpikat oleh rayuan gombal para pialang yang mengandalkan seringnya
bertransaksi agar komisinya menggendut, fee dan pungutan yang macam-macam,
pemilihan saham diperusahaan yang payah, dsb…dsb. Pelajaran yang paling penting
disini adalah pemahaman tentang pentingnya investasi yang handal, pemahaman
solid mengenai fundamental investasi, akan meberika perlindungan kepada anda
untuk menangkis godaan–godaan skema investasi yang buruk. Ada beberapa nasehat
yang bagus disini:
- Jika
terdengar terlalu muluk, biasanya memang mustahil terjadi
- Ikutlah
terlibat dalam poses pengambilan keputusan investasi anda
- Selalu
perhatikan biaya–biaya yang timbul.
24. JADILAH INVESTOR YANG HANDAL
Tahukah anda, sesungguhnya berinvestasi di saham tidak
akan membuat anda miskin. Asalkan berivestasi secara handal. Buffett dengan
cara-caranya telah menunjukan jalur yang terbukti kehandalannya. Dengan
mengikut Kata-kata dan Sarannya, investor awampun dapat meraih hasil yang besar
tanpa bantua professional.
Coba kita urutkan prinsipnya; ia senang mempertahankan
segalanya tetap sederhana, dan menghindari hal-hal yang kompleks. Ia hanya akan
berinvestasi pada hal-hal yang ia pahami dan hanya berinvestasi pada
saham-saham perusahaan dalam lingkaan kompetensinya.
Ia amat disiplin, dan hanya beraksi sekuat tenaga
ketika pada titik harga yang tepat. Ia menghindari hyperaktivitas, dan cukup
nyaman membuat hanya 20 keputusan investasi selama hidupnya. Kadang-kadang
dalam bermain saham, berpangku tangan saja adalah tindakan terbaik, dan
merpakan bagian dari sebuah permainan. Gaya investasi Buffett bukalah pola
cepat kaya. Namun menjadi kaya secara perlahan. Ingatlah, diperlukan waktu bagi
biji sawo untuk tumbuh menjadi pohon yang besar.
1 comment:
inilah pelajaran terbaik investasi saham
Post a Comment